Akhir – akhir ini, gak tahu kenapa gue suka mikir yang aneh – aneh bahkan cenderung kurang tertarik sama hal – hal yang berbau duniawi entah itu soal uang ataupun cewe, apa mu ngkin ada masalah sama otak gue atau gue jadi abnormal? Gue nggak tahu, kenapa ketika gue nggak mikirin semua hal – hal yang berbau duniawi atau lebih tepatnya ambisi duniawi, kayak duit ataupun cewe. Hidup gue agak lebih tenang, bahkan nggak takut kehilangan itu semua. Karena mungkin semua itu adalah suatu hal yang fana, dan hanya terbentuk di otak melalui gambaran yang ditunjukan oleh ALLAH SWT kepada Ruh kita.
Semuanya berawal ketika gue membaca buku Hakikat di Balik Materi karya Adnan Oktar (atau kita mengenalnya sebagai HARUN YAHYA, yang merupakan nama penanya), ya mungkin itulah buku yang merubah cara pandang gue terhadap dunia ilusif dan penuh senda gurau ini. Ketika gue baca buku ini, rasanya nggak pernah mikirin kenapa semua panca indra terhubung ke otak. Atau bahkan kenapa saat kita bermimpi, kita merasakan seperti apa yang kita alami di saat kita tidak bermimpi. Sebagai contoh mungkin kita pernah merasakan ketika bermimpi kita jatuh ataupun makan nasi gila, dan faktanya kita memang benar – benar merasakan jatuh itu dan merasakan rasa dari nasi gila itu. Gue bener – bener bingung ketika tahu semua fakta itu, kenapa kita bisa merasakan itu semua di mimpi.
Jika kita merasakan semua itu didalam mimpi? Apakah otak kita? Tidak mungkin! Adalah suatu jawaban tolol bahkan cenderung bulls**t jika segumpal daging yang hanya terdiri dari Lipid dan Protein bisa merasakan itu.
Jikalau semua panca indera kita terhubung ke otak, mengapa ketika mendengar lagu rock seperti System Of A Down yang judulnya Kill Rock’n Roll, atau lagu metal seperti Slipknot yang judulnya Wait and Bleed, didalam otak kita tidak terjadi kebisingan seperti yang terjadi di dunia luar (di luar otak). Siapa yang mendengar itu semua? Siapa? Siapa? Jika semua panca indera terhubung ke otak, kenapa tidak terjadi kebisingan di dalam otak kita? Apakah atom – atom yang tidak mempunyai kesadaran dan pikiran mendengarkan itu semua? Tidak!
Kalau mungkin gue boleh jujur yang merasakan itu semua adalah Ruh, ya Ruh kitalah yang merasakan itu semua! Ketika semua panca indera kita terangsang, panca indera kita menjadikan rangsangan itu sebagai sinyal listrik, yang dikirim melalui saraf ke otak dan diinterpretasikan di otak. Lalu siapakah yang menunjukan semua yang diinterpretasikan oleh otak pada Ruh kita? Bukankah semua yang dikirim ke otak itu hanyalah sinyal listrik? Tidak lain tidak bukan adalah pencipta kita Allah SWT.
Ya mungkin inilah maksud dari Al-Qur’an surat As-Sajdah ayat 9:
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya Ruh (ciptaan)-Nya
dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan perasaan (pemahaman);
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (Q.S. 32:9)
Sumber: Hakikat di Balik Materi by Harun Yahya (Adnan Oktar)
P.S: afwan kalo ada kekurangan, soalnya saya masih membaca buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar