Salamun’ Alaikum!
Salam Al-Ahmar wal Abjadh!
Hari ini kita melihat bendera merah-putih dikibarkan setengah tiang dimana-mana? Ada apa gerangan? Bagi kalian yang nggak tahu, keliatan banget jarang liat berita dan baca korannya. Tentu saja ini karena mantan Presiden RI yang cukup controversial Gus Dur meninggal (Semoga amal ibadahmu diterima Gus). Tapi kita tidak akan membicarakan Gus Dur karena emang udah banyak diceritain di TV yohohoho.
Mungkin kita belum pernah tahu, siapa yang pertama kali menggunakan Merah-Putih sebagai bendera negeri kita yang tercinta ini. BTW kalian tahu ga siapa yang pertama kali menggunakannya? Ternyata yang pertama kali menggunakannya adalah Ulama Islam yang datang sejak abad ke-7 ke Indonesia! (Es Sorprendente!). Kenapa para ulama menggunakan Merah-Putih sebagai dasar benderanya dan bukan warna hijau? Karena memang ada hadisnya , yang diangkat oleh Imam Muslim dalam Kitab Al Fitan, Jilid X, halaman 340, dari Hamisy Qasthalani:
Rasulullah bersabda:
Innallaha zawaliyal ardha – Sesungguhnya Allah menunjukan kepadaku (Rasul) dunia.
Masyaariqaha wa maghariba ha – Allah menunjukan pula timur dan barat.
Wa a’thanil kanzaini – Allah menganugrahkan dua perbendaraan kepadaku:
Al-Ahmar wal Abjadh – Merah Putih.
Begitu bunyi hadisnya.O iya kalian tahu ga? Ternyata Warna merah itu adalah warna sejatinya Islam. Buktinya masih didasarkan pada hadis yang shahih, dimana hadis itumenjelaskan bahwa pakaian Rasul itu berwarna Merah. Begini kira – kira bunyinya:
Kanan Nabiyu SAW marbua’an wa qadra ataituhu fi hullathin hamra-a – pada
suatu hari NAbi SAW duduk bersila dan aku melihatnya beliau memakai hullah
(busana rangkap dua) yang berwarnaMERAH.
Ma raitu syaian ahsana min hu – aku belum pernah melihat pakaian seindah itu
(Riwayat Bukhari, Abu Daud dan Tirmidzi)
Busana warna putih juga dipakai sama Rasulullah SAW. Juga sarung pedang Rasulullah SAW dan pedang Sayidina Ali ra berwarna merah. Sarung pedangnya panglima Khalid bin Walid Merah dan Putih. Bahkan Rasulullah SAW memanggil istrinya Siti Aisyah ra, Humairah yang artinya merah.
Cuman gara – gara Arab Saudi pake warna Hijau sebagai benderanya jadinya sama Indonesia dianggap sebagai bendera Islam. Padahal kan Hijau itu dipake setelah Kerajaan Saudi Arabia diganti sama dinasti Saudi yang rajanya Ibnu Saud, dan Hijau itu ternyata warna Islam pembaharuan Wahabisme. Jadinya warna Merah itu terkesan seperti bukan warnanya Islam padahalkan Masjid Rasulullah yang berwarna Merah dan Masjid di Spanyol, Al-Hambra atau Al-Ahmar yang tepatnya di Qordoba artunya kan merah.
Dampaknya dalam penulisan sejarah Indonesia, Merah-Putih tidak dihubungkan dengan Islam. Tetapi hijaulah yang menjadi warna Islam. Yang lebih parahnya lagi Mohammad Yamin, dalam Sapta Parwa Tata Negara Keradjaan Madjapahit, menuliskan Bendera Merah Putih adalah Bendera Keradjaan Madjapahit dari abad ke-13 (1293 – 1478M). Akan tetapi, dalam Sumpah Indonesia Raya, ia menuliskan bahwa Pangeran Dipenogoro dalam Jihad Fi Sabilillahnya (1240 – 1245 H/1825 – 1830 M) juga mengibarkan Bendera Merah Putih atau warna Gula Kelapa.
Hasta La Vista!
Wassalamua’laikum!
Sumber: Api Sejarah by Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara (Guru Besar Sejarah UnPad)
waw pengetahuan baru..
BalasHapusgood write..