Kamis, 17 Desember 2009

Muslim United? Why not?!

In the Name of God, the Merciful, the Compassionate.




Hari ini begitu banyak kelompok – kelompok perjuangan Islam ¬yang bermunculan demi tegaknya Islam diennul haq, yang merupakan satu – satunya agama yang diridhai oleh ALLAH SWT.



Perjuangan yang dilakukan oleh harakah – harakah (kelompok perjuangan) begitu hebatnya sehingga menimbulkan suatu semangat untuk menegakan ASMA ALLAH di bumi ini. Akan tetapi seperti biasa, mungkin karena adanya perbedaan (yang biasanya dalam hadis dan mazhab) terkadang menimbulkan perselisihan yang nggak guna.



Saya ga habis pikir, kenapa sih harakah-harakah ini harus sampe bertengkar? Apa mungkin gara – gara perbedaan hadis atau ga sesuai sama hadis?



Kalo buat perbedaan hadis (tentunya yang shahih)? Kenapa kita harus bertengkar? Sumbernya kan sama – sama dari Rasulullah, cuma yang nyampeinnya aja beda kan? Begitu juga dalam mazhab kan?



Kalo buat yang ngga sesuai, yah mungkin masih bisa lah ditoleransi kalo misalkan ngga terlalu menyimpang. For ex: mungkin ada sebagian orang yang menganggap kalo nasyid itu (walaupun akhir-akhir ini saya sering denger lagu HMC dan AM :P) haram, akan tetapi di zaman yang modern ini haruskah kita memaksakan hadis – hadis itu kepada orang yang belum mengerti? Kan nggak mungkin! Bisa – bisa mereka menganggap bahwa Islam itu keras, kan cilaka bisa jadi sasaran empuk orang – orang anti Islam buat mengaruhin orang – orang yang belum ngerti.



Gue bingung (cih!), kok harakah – harakah ini ga saling kerjasama dan bikin suatu himpunan yang nyatuin mereka buat negakin Islam ini di Tanah Air tercinta Indonesia yang diperjuangin sama Ulama dan Santri (yang mengorbankan diri demi tegaknya Islam dan Merdekanya Indonesia) di zaman penjajahan kerajaan Katolik Portugis dan Protestan Belanda, sedangkan kita ngorbanin diri aja ngga! Malah saling ngeributin hal kayak gitu. Apakah ini gara gara harakah ini tidak pernah belajar dari Sejarah yang benar? Atau mungkin hanya mengira bahwa Islam itu hanya sebatas agama yang memperhatikan tata cara ibadah saja?



Lihat – Lihatlah tanah Palestina sana! Ketika kita masih melakukan KOMEDI OMONG harakah mana yang paling benar. Tanah Palestina yang suci itu sedang dirampok oleh Israel yang biadab, memang sih saat tanah Palestina itu dirampok oleh “The shit you know what” kita tidak bisa datang lansgung kesana untuk membantu, tapi setidaknya kita bisalah membuat rakjat Tanah Khatulistiwa ini mengerti lebih dalam tentang Islam (tentu saja menyampaikannya dengan cara yang mudah diterima atau lebih tepatnya disesuaikan dengan SiKon). Jika rakjat di Tanah Khatulistiwa ini sudah mengerti tentang Islam bukan tidak mungkin Indonesia menjadi basis utama Islam atau bahkan bukan tidak mungkin tempat tegaknya kembali Kekhalifahan yang sempat konsleting (emang bohlam) seperti yang dikatakan Steven Huntington dalam bukunya Clash Of Cicilization (Benturan Kebudayaan).

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujuraat, 49:13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar